sebelum anda membaca blog ini untuk beberapa hal kami ingin mensurvei anda klik http://www.idsurvei.com/survei/immerson/ mohon bantuannnya
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
Latar
Belakang ......................................................................................... 1
Tujuan
Penulisan.......................................................................................
2
Kegunaan
Penulisan..................................................................................
2
BAB II TINJAUAN
PUSTAKA
Hidroponik
Pengertian Hidroponik……....................................................................... 3
Media tanam Hidroponik .................................
....................................... 4
Cara penanaman
........................................................................................
6
Keuntungan teknik hidroponik
................................................................. 7
KESIMPULAN DAN SARAN
...... Kesimpulan...............................................................................................
8
...... Saran..........................................................................................................
8
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Merupakan
penanaman tanaman dengan menggunakan nutrisi mineral berbentuk larutan dalam
air, tanpa tanah. Tanaman daratan dapat tumbuh dengan akar mereka dalam larutan
mineral nutrisi atau dalam media inert, seperti perlit, kerikil, wol mineral,
atau sabut kelapa (Rinsema, 1983).
Para peneliti menemukan
pada abad ke-18 bahwa tanaman menyerap nutrisi mineral penting sebagai ion
anorganik dalam air. Dalam kondisi normal dialam bebas, tanah bertindak sebagai
penyedia / penampung nutrisi mineral untuk pertumbuhan tanaman. Ketika nutrisi
mineral dalam tanah larut dalam air, akar tanaman dapat menyerap mereka. Ketika
nutrisi mineral yang diperlukan dipasok kepada tanaman dalam bentuk larutan
buatan, tanah tidak lagi diperlukan lagi oleh tanaman untuk berkembang. Hampir
semua tanaman daratan dapat tumbuh secara hidroponik (Untung, 2000).
Pengembangan sistem
hidroponik ini terbukti memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan penanaman
secara hortikultura konvensional. Bahkan saat ini hidroponik telah menjadi
bagian ilmu agronomi yang berkembang pesat. Hidroponik juga berpotensi
menghasilkan panen yang lebih tinggi. Disamping itu hidroponik dapat dikerjakan
didaerah-daerah dengan tanah yang tidak memungkinkan dilakukan penanaman karena
kondisi tanah itu sendiri (Nicolls,
1977).
Tujuan
Penulisan
Mahasiswa
diharapkan dapat menguasai teknik bercocok tanam secara hidroponik pada
berbagai jenis tanaman.
Kegunaan
Penulisan
-
Sebagai salah satu syarat untu dapat
mengikuti Praktikum di Laboratorium Dasar Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara
Medan.
-
Sebagai bahan informasi bagi pihak yang
membutuhkan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian
Hidroponik
Hidroponik
(Inggris: hydroponic) berasal dari kata Yunani yaitu hydro yang
berarti air dan ponos yang
artinya daya. Hidroponik juga dikenal sebagai soilless culture atau budidaya
tanaman tanpa tanah. Jadi
hidroponik berarti budidaya tanaman yang memanfaatkan
air dan tanpa menggunakan tanah sebagai media
tanam atau soilless. Teknik hidroponik banyak dilakukan dalam skala
kecil sebagai hobi di kalangan masyarakat Indonesia (Sugianto, 2008).
Bertanam
dengan sistem hidroponik, dalam dunia pertanian bukan merupakan
hal yang baru. Namun demikian hingga kini masih banyak masyarakat yang belum
tahu dengan jelas bagaimana cara melakukan dan apa keuntungannya. Untuk itu
dalam tulisan ini akan dipaparkan secara ringkas dan praktis bertanam dengan
cara hidroponik. Dalam kajian bahasa, hidroponik berasal dari kata hydro yang
berarti air dan ponos yang berarti kerja. Jadi, hidroponik memiliki pengertian
secara bebas teknik bercocok tanam dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan
nutrisi bagi tanaman, atau dalam pengertian sehari-hari bercocok tanam tanpa
tanah. Dari pengertian ini terlihat bahwa munculnya teknik bertanam secara
hidroponik diawali oleh semakin tingginya perhatian manusia akan pentingnya
kebutuhan pupuk bagi tanaman (Hartus, 2002).
Di
mana pun tumbuhnya sebuah tanaman akan tetap dapat tumbuh dengan baik apabila nutrisi (unsur hara)
yang dibutuhkan selalu tercukupi. Dalam konteks ini fungsi dari tanah adalah untuk
penyangga tanaman dan air yang ada merupakan
pelarut nutrisi, untuk kemudian
bisa diserap tanaman. Pola pikir
inilah yang akhirnya melahirkan teknik bertanam dengan hidroponik, di mana yang
ditekankan adalah pemenuhan kebutuhan nutrisi (Untung, 2000).
Media Tanam Hidroponik
Budidaya tanaman hidroponik
dapat dilakukan dengan berbagai macam media. Menurut Rinsema (1983), media
tanam hidroponik terbagi atas :
1 . Arang Sekam
Penggunaan
arang sekam sudah banyak di indonesia karena bahan baku ampas padi yang mudah
di dapatkan arang sekam mampu memberikan hasil terbaik untuk memperoduksi sayur
mayur dan pembibitan bermacam pohon.
2.Spons
Mungkin semua sudah tau tentang spoon yang dimana sering di gunakan untuk mencuci piring dan membersihkan kaca jendela kamar dsb,tapi pernahkah diperhatikan apabila spoon dibiarkan di alam terbuka kena hujan dan panas makan akan tumbuh lumut hijau dan terkadang hitam dan terkadang ada rumput yang tumbuh juga tapi belum banyak yang menggunakan.
Mungkin semua sudah tau tentang spoon yang dimana sering di gunakan untuk mencuci piring dan membersihkan kaca jendela kamar dsb,tapi pernahkah diperhatikan apabila spoon dibiarkan di alam terbuka kena hujan dan panas makan akan tumbuh lumut hijau dan terkadang hitam dan terkadang ada rumput yang tumbuh juga tapi belum banyak yang menggunakan.
3.Expanded clay
Expanded clay adalah merupakan sejenis tanah liat yang sudah berisikan mineral penting bagi pertumbuhan tanaman muda sangat cocok buat penyemaian.
Expanded clay adalah merupakan sejenis tanah liat yang sudah berisikan mineral penting bagi pertumbuhan tanaman muda sangat cocok buat penyemaian.
4.Rockwool
Rockwool, atau sering juga disebut dengan mineral wool, adalah bahan non-organik yang dibuat dengan cara meniupkan udara atau uap ke dalam batuan yang dilelehkan. Hasilnya adalah sejenis fiber yang memiliki rongga-rongga dengan diameter umumnya antara 6—10mikromoter.
Rockwool memiliki kemampuan menahan air dan udara dalam jumlah yang baik untuk mendukung perkembangan akar tanaman.
Rockwool, atau sering juga disebut dengan mineral wool, adalah bahan non-organik yang dibuat dengan cara meniupkan udara atau uap ke dalam batuan yang dilelehkan. Hasilnya adalah sejenis fiber yang memiliki rongga-rongga dengan diameter umumnya antara 6—10mikromoter.
Rockwool memiliki kemampuan menahan air dan udara dalam jumlah yang baik untuk mendukung perkembangan akar tanaman.
5.Coir
Coir ataupun sabut kelapa yang dibaik digunakan untuk menyemai biji.
Coir ataupun sabut kelapa yang dibaik digunakan untuk menyemai biji.
6.Perlite
Perlite adalah kaca vulkanik amorf yang memiliki kandungan air yang relatif tinggi, biasanya dibentuk oleh hidrasi obsidian,yang dimana cocok untuk penetasan telur hewan dan mepercepat pertumbuhan tanaman dari biji nya.
Perlite adalah kaca vulkanik amorf yang memiliki kandungan air yang relatif tinggi, biasanya dibentuk oleh hidrasi obsidian,yang dimana cocok untuk penetasan telur hewan dan mepercepat pertumbuhan tanaman dari biji nya.
7.Pumice
Berasal dari batuan basalt yang terdapat dipantai akibat dari letusan gunung merapi beratus tahun sebelumnya.
Berasal dari batuan basalt yang terdapat dipantai akibat dari letusan gunung merapi beratus tahun sebelumnya.
8.Vermiculite
Sekelompok mineral memiliki, struktur dari mika. Mereka adalah silikat hydrous, berasal umumnya dari perubahan semacam mika. Disebut demikian karena timbangan, ketika dipanaskan, membuka keluar ke bentuk nguler.
Sekelompok mineral memiliki, struktur dari mika. Mereka adalah silikat hydrous, berasal umumnya dari perubahan semacam mika. Disebut demikian karena timbangan, ketika dipanaskan, membuka keluar ke bentuk nguler.
9.Pasir
Pasir bisa juga untuk pembenihan tanaman pantai dan pegunungan contoh di pantai seperti buah kelapa dan biji kacang.
Pasir bisa juga untuk pembenihan tanaman pantai dan pegunungan contoh di pantai seperti buah kelapa dan biji kacang.
10.Kerikil
Dapat digunakan untuk penanaman di dalam rumah kita jika ingin menambah kesan keindahan interior rumah, yang dapat di tanam dengan media kerikil hanya tanaman yang tahan ter hadap air atau kebutuhan airnya tinggi.
Dapat digunakan untuk penanaman di dalam rumah kita jika ingin menambah kesan keindahan interior rumah, yang dapat di tanam dengan media kerikil hanya tanaman yang tahan ter hadap air atau kebutuhan airnya tinggi.
11.Serbuk kayu
Biasa yang digunakan untuk tanaman yang memerlukan kelembababan yang tinggi misalnya jamur.
Biasa yang digunakan untuk tanaman yang memerlukan kelembababan yang tinggi misalnya jamur.
Cara Penanaman
Apabila
semua bahan sudah siap, pertama-tama ambil kawat kasa nilon letakkan didasar
pot. Kemudian masukkan pecahan batu bata selapis, di atasnya diberi batu apung
dan batu zeolit hingga sepertiga bagian dari pot yang digunakan. Setelah itu,
ambil tanaman yang siap dipindahkan dari polybag ke pot, caranya bersihkan akar
tanaman yang selama ini sudah tumbuh di polybag tersebut dengan cara melarutkan
media tanamnya (tanah) kedalam air. Setelah akar-akarnya kelihatan bersih,
kemudian kita amati kembali akar tersebut. Bila ditengarai ada akar yang rusak
ataupun terlalu panjang (disesuaikan dengan besarnya tanaman maskot dan pot)
sebaiknya dipotong. Demikian juga untuk daunnya, apabila terlalu rimbun perlu
untuk dikurangi. Kemudian bibit ditanam dalam pot yang sudah terisi bahan
sepertiga bagian dan lanjutkan penambahan media tanam hingga dua pertiga bagian
pot. Langkah selanjutnya isilah pot bertingkat tersebut dengan nutrisi yang
dibutuhkan (sesuai paparan dibawah). Sedang untuk pertama kalinya, tanaman
perlu pengerudungan dengan plastik transparan selama dua minggu, letakkan
ditempat yang teduh. (Untung, 200)
Keuntungan Teknik Hidroponik
Untuk
keperluan hiasan, pot dan tanaman akan selalu bersih sehingga peletakan tanaman
dalam ruangan akan lebih fleksibel. Sehingga untuk mendisign interior ruangan
rumah akan bisa lebih leluasa dalam menempatkan pot-pot hidroponik. Bila
tanaman yang digunakan adalah tanaman bunga, untuk bunga tertentu bisa diatur
warna yang dikehendaki, tergantung tingkat keasaman dan basa larutan yang dipakai
dalam pelarut nutrisinya (Sugianto, 2008)
Penggunaan
tanaman buah-buahan seperti kedondong bangkok misalnya, menurut Santosa akan
bisa menghasilkan penampakan tanaman yang dapat berbuah lebat sepanjang waktu.
Kuncinya adalah dengan mengatur C/N ratio, yakni melalui pemangkasan pada
cabang, batang dan daun yang tumbuh berlebihan. Disamping, pemangkasan juga
akan merangsang pembungaan dan pembuahan.Selain itu, hidroponik juga alternatif
pengganti tanah (Rinsema, 1983).
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
·
Hidroponik didefinisikan secara ilmiah
sebagai suatu cara budidaya tanaman tanpa menggunakan tanah, akan tetapi
menggunakan media inert seperti gravel, pasir, peat, vermikulit,
pumice atau sawdust, yang diberikan larutan hara yang mengandung
semua elemen esensial yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan normal
tanaman.
·
Ada berbagai jenis metode hidroponik,
beberapa diantaranya yaitu sumbu (Wick), Kultur Air (Water Culture), Pasang
Surut (Ebb and Flow), Sistem Tetes (Drip System), Teknik Lapisan Tipis Nutrien
(Nutrient Film Technique/NFT), Aeroponic (Aeroponic).
·
Aspek yang mempengaruhi hidroponik yaitu
nutrisi, air, dan oksigen.
·
Banyak keuntungan yang dapat diperoleh
dari penggunaan metode hidroponik.
Saran
Diharapkan pada praktikan agar lebih
teliti dalam melakukan praktikum ini
agar dapat mengaplikasikannya di lapangan dengan baik dan hasil yang diperoleh
lebih akurat.
DAFTAR PUSTAKA
Hartus,
T. 2002. Berkebun Hidroponik Secara Mudah. Penebar Swadaya, Jakarta.
Nicolls, Richard E.
1977. Beginning Hydroponica. Running Press. Philladelphia, Pensnsulvania.
Rinsema, W.T., 1983.
Pupuk dan Cara Pemupukan. Bhrata Karya Aksara. Jakarta
Sugianto,
E. 2008 Hidroponik, Syarat Ketinggian, Suhu, Relatif Humidity, Sinar Matahari.
Gramedia. Jakarta. 2 Juli 2008.
Untung, Onny. 2000.
Hidroponik Sayuran Sistem NFT ( Nutrien Film Technique. Penebar Swadaya.
Jakarta.