Kamis, 17 April 2014

sebelum anda membaca blog ini untuk beberapa hal kami ingin mensurvei anda klik  http://www.idsurvei.com/survei/immerson/ mohon bantuannnya

                                                                                               



DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR...................................................................................  i

DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang .........................................................................................  1
Tujuan Penulisan....................................................................................... 2
Kegunaan Penulisan.................................................................................. 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
       Hidroponik
       Pengertian Hidroponik…….......................................................................  3
       Media tanam Hidroponik   ................................. ....................................... 4
       Cara penanaman ........................................................................................ 6
       Keuntungan teknik hidroponik ................................................................. 7
KESIMPULAN DAN SARAN
...... Kesimpulan............................................................................................... 8
...... Saran.......................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA


BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang                                                              
        Merupakan penanaman tanaman dengan menggunakan nutrisi mineral berbentuk larutan dalam air, tanpa tanah. Tanaman daratan dapat tumbuh dengan akar mereka dalam larutan mineral nutrisi atau dalam media inert, seperti perlit, kerikil, wol mineral, atau sabut kelapa (Rinsema, 1983).
        Para peneliti menemukan pada abad ke-18 bahwa tanaman menyerap nutrisi mineral penting sebagai ion anorganik dalam air. Dalam kondisi normal dialam bebas, tanah bertindak sebagai penyedia / penampung nutrisi mineral untuk pertumbuhan tanaman. Ketika nutrisi mineral dalam tanah larut dalam air, akar tanaman dapat menyerap mereka. Ketika nutrisi mineral yang diperlukan dipasok kepada tanaman dalam bentuk larutan buatan, tanah tidak lagi diperlukan lagi oleh tanaman untuk berkembang. Hampir semua tanaman daratan dapat tumbuh secara hidroponik (Untung, 2000).
       Pengembangan sistem hidroponik ini terbukti memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan penanaman secara hortikultura konvensional. Bahkan saat ini hidroponik telah menjadi bagian ilmu agronomi yang berkembang pesat. Hidroponik juga berpotensi menghasilkan panen yang lebih tinggi. Disamping itu hidroponik dapat dikerjakan didaerah-daerah dengan tanah yang tidak memungkinkan dilakukan penanaman karena kondisi tanah itu sendiri (Nicolls, 1977).

Tujuan Penulisan
Mahasiswa diharapkan dapat menguasai teknik bercocok tanam secara hidroponik pada berbagai jenis tanaman.
                            
Kegunaan Penulisan
-        Sebagai salah satu syarat untu dapat mengikuti Praktikum di Laboratorium Dasar Agronomi  Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Medan.
-      Sebagai bahan informasi bagi pihak yang membutuhkan.












BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Hidroponik
Hidroponik (Inggris: hydroponic) berasal dari kata Yunani yaitu hydro yang berarti air dan ponos yang artinya daya. Hidroponik juga dikenal sebagai soilless culture atau budidaya tanaman tanpa tanah. Jadi hidroponik berarti budidaya tanaman yang memanfaatkan air dan tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam atau soilless. Teknik hidroponik banyak dilakukan dalam skala kecil sebagai hobi di kalangan masyarakat Indonesia (Sugianto, 2008).
Bertanam dengan sistem hidroponik, dalam dunia pertanian bukan merupakan hal yang baru. Namun demikian hingga kini masih banyak masyarakat yang belum tahu dengan jelas bagaimana cara melakukan dan apa keuntungannya. Untuk itu dalam tulisan ini akan dipaparkan secara ringkas dan praktis bertanam dengan cara hidroponik. Dalam kajian bahasa, hidroponik berasal dari kata hydro yang berarti air dan ponos yang berarti kerja. Jadi, hidroponik memiliki pengertian secara bebas teknik bercocok tanam dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman, atau dalam pengertian sehari-hari bercocok tanam tanpa tanah. Dari pengertian ini terlihat bahwa munculnya teknik bertanam secara hidroponik diawali oleh semakin tingginya perhatian manusia akan pentingnya kebutuhan pupuk bagi tanaman (Hartus, 2002).
Di mana pun tumbuhnya sebuah tanaman akan tetap dapat tumbuh dengan baik apabila nutrisi (unsur hara) yang dibutuhkan selalu tercukupi. Dalam konteks ini fungsi dari tanah adalah untuk penyangga tanaman dan air yang ada merupakan pelarut nutrisi, untuk kemudian bisa diserap tanaman. Pola pikir inilah yang akhirnya melahirkan teknik bertanam dengan hidroponik, di mana yang ditekankan adalah pemenuhan kebutuhan nutrisi (Untung, 2000).

Media Tanam Hidroponik

     Budidaya tanaman hidroponik dapat dilakukan dengan berbagai macam media. Menurut Rinsema (1983), media tanam hidroponik terbagi atas :

1 . Arang Sekam     
    Penggunaan arang sekam sudah banyak di indonesia karena bahan baku ampas padi yang mudah di dapatkan arang sekam mampu memberikan hasil terbaik untuk memperoduksi sayur mayur dan pembibitan bermacam pohon.
2.Spons
    Mungkin semua sudah tau tentang spoon yang dimana sering di gunakan untuk mencuci piring dan membersihkan kaca jendela kamar dsb,tapi pernahkah diperhatikan apabila spoon dibiarkan di alam terbuka kena hujan dan panas makan akan tumbuh lumut hijau dan terkadang hitam dan terkadang ada rumput yang tumbuh juga tapi belum banyak yang menggunakan.
3.Expanded clay
     Expanded clay adalah  merupakan sejenis tanah liat yang sudah berisikan mineral penting bagi pertumbuhan tanaman muda sangat cocok buat penyemaian.
4.Rockwool
    Rockwool, atau sering juga disebut dengan mineral wool, adalah bahan non-organik yang dibuat dengan cara meniupkan udara atau uap ke dalam batuan yang dilelehkan. Hasilnya adalah sejenis fiber yang memiliki rongga-rongga dengan diameter  umumnya antara 6—10mikromoter.
Rockwool memiliki kemampuan menahan air dan udara dalam jumlah yang baik untuk mendukung perkembangan akar tanaman.
5.Coir
    Coir ataupun sabut kelapa yang dibaik digunakan untuk menyemai biji.
6.Perlite
       Perlite adalah kaca vulkanik amorf yang memiliki kandungan air yang relatif tinggi, biasanya dibentuk oleh hidrasi obsidian,yang dimana cocok untuk penetasan telur hewan dan mepercepat pertumbuhan tanaman dari biji nya.
7.Pumice
      Berasal dari batuan basalt yang terdapat dipantai akibat dari letusan gunung merapi beratus tahun sebelumnya.
8.Vermiculite
      Sekelompok mineral memiliki, struktur dari mika. Mereka adalah silikat hydrous, berasal umumnya dari perubahan semacam mika. Disebut demikian karena timbangan, ketika dipanaskan, membuka keluar ke bentuk nguler.
9.Pasir
       Pasir bisa juga untuk pembenihan tanaman pantai dan pegunungan contoh di pantai seperti buah kelapa dan biji kacang.
10.Kerikil
        Dapat digunakan untuk penanaman di dalam rumah kita jika ingin menambah kesan keindahan interior rumah, yang dapat di tanam dengan media kerikil hanya tanaman yang tahan ter hadap air atau kebutuhan airnya tinggi.
11.Serbuk kayu
         Biasa yang digunakan untuk tanaman yang memerlukan kelembababan yang tinggi misalnya jamur.

Cara Penanaman

        Apabila semua bahan sudah siap, pertama-tama ambil kawat kasa nilon letakkan didasar pot. Kemudian masukkan pecahan batu bata selapis, di atasnya diberi batu apung dan batu zeolit hingga sepertiga bagian dari pot yang digunakan. Setelah itu, ambil tanaman yang siap dipindahkan dari polybag ke pot, caranya bersihkan akar tanaman yang selama ini sudah tumbuh di polybag tersebut dengan cara melarutkan media tanamnya (tanah) kedalam air. Setelah akar-akarnya kelihatan bersih, kemudian kita amati kembali akar tersebut. Bila ditengarai ada akar yang rusak ataupun terlalu panjang (disesuaikan dengan besarnya tanaman maskot dan pot) sebaiknya dipotong. Demikian juga untuk daunnya, apabila terlalu rimbun perlu untuk dikurangi. Kemudian bibit ditanam dalam pot yang sudah terisi bahan sepertiga bagian dan lanjutkan penambahan media tanam hingga dua pertiga bagian pot. Langkah selanjutnya isilah pot bertingkat tersebut dengan nutrisi yang dibutuhkan (sesuai paparan dibawah). Sedang untuk pertama kalinya, tanaman perlu pengerudungan dengan plastik transparan selama dua minggu, letakkan ditempat yang teduh. (Untung, 200)

Keuntungan Teknik Hidroponik

       Untuk keperluan hiasan, pot dan tanaman akan selalu bersih sehingga peletakan tanaman dalam ruangan akan lebih fleksibel. Sehingga untuk mendisign interior ruangan rumah akan bisa lebih leluasa dalam menempatkan pot-pot hidroponik. Bila tanaman yang digunakan adalah tanaman bunga, untuk bunga tertentu bisa diatur warna yang dikehendaki, tergantung tingkat keasaman dan basa larutan yang dipakai dalam pelarut nutrisinya (Sugianto, 2008)
       Penggunaan tanaman buah-buahan seperti kedondong bangkok misalnya, menurut Santosa akan bisa menghasilkan penampakan tanaman yang dapat berbuah lebat sepanjang waktu. Kuncinya adalah dengan mengatur C/N ratio, yakni melalui pemangkasan pada cabang, batang dan daun yang tumbuh berlebihan. Disamping, pemangkasan juga akan merangsang pembungaan dan pembuahan.Selain itu, hidroponik juga alternatif pengganti tanah (Rinsema, 1983).




KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
·       Hidroponik didefinisikan secara ilmiah sebagai suatu cara budidaya tanaman tanpa menggunakan tanah, akan tetapi menggunakan media inert seperti gravel, pasir, peat, vermikulit, pumice atau sawdust, yang diberikan larutan hara yang mengandung semua elemen esensial yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan normal tanaman.
·       Ada berbagai jenis metode hidroponik, beberapa diantaranya yaitu sumbu (Wick), Kultur Air (Water Culture), Pasang Surut (Ebb and Flow), Sistem Tetes (Drip System), Teknik Lapisan Tipis Nutrien (Nutrient Film Technique/NFT), Aeroponic (Aeroponic).
·       Aspek yang mempengaruhi hidroponik yaitu nutrisi, air, dan oksigen.
·       Banyak keuntungan yang dapat diperoleh dari penggunaan metode hidroponik.

Saran
            Diharapkan pada praktikan agar lebih teliti dalam melakukan praktikum ini agar dapat mengaplikasikannya di lapangan dengan baik dan hasil yang diperoleh lebih akurat.



DAFTAR PUSTAKA
           Hartus, T. 2002. Berkebun Hidroponik Secara Mudah. Penebar Swadaya,     Jakarta.
Nicolls, Richard E. 1977. Beginning Hydroponica. Running Press. Philladelphia, Pensnsulvania.
Rinsema, W.T., 1983. Pupuk dan Cara Pemupukan. Bhrata Karya Aksara. Jakarta
           Sugianto, E. 2008 Hidroponik, Syarat Ketinggian, Suhu, Relatif Humidity, Sinar Matahari. Gramedia. Jakarta. 2 Juli 2008.
Untung, Onny. 2000. Hidroponik Sayuran Sistem NFT ( Nutrien Film Technique. Penebar Swadaya. Jakarta.

ID SURVEI BISNIS PALING MUDAH DAN MENGGIURKAN

http://www.idsurvei.com/survei/immerson/



awalnya saya tidak percaya dengan bisnis bisnis online kebanyakan .....tapi berkat teman saya yang menggeluti bisnis online dan saya melihat hasilnya sendiri maka saya pun menjadi yakin .Oleh karena itu jika teman teman berminat maka tinggal klik saja http://www.idsurvei.com/survei/immerson/ dan anda akan dituntun untuk mengisi data dengan benar dan mendapat petunjuk selanjutnya untuk  menjadi member id survei